UnsurKebahasaan Artikel. Unsur kebahasaan yang terdapat dalam artikel dan karya ilmiah memiliki persamaan karena penyajian isinya berdasarkan fakta yang dibeberkan melalui opini, bukan fiksi atau imajinasi. Berikut adalah unsur kebahasaan teks artikel yang harus dicermati menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 156).
Pilihankata yang digunakan pada syair tersebut merupakan kata bersifat simbolik dan ungkapan lama. Pilihan kata sangat indah dengan makna yang dalam. 3. Struktur Gurindam. Selanjutnya, untuk struktur penyajian gurindam adalah dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2.
Kaidahkebahasaan proposal selanjutnya adalah memakai kata yang punya sifat ke-akan-an. Contoh dari kata yang sifatnya seperti itu adalah diharapkan dan akan. Penggunaan dari kata-kata ini punya tujuan untuk memperjelas tujuan. Selain itu, digunakan juga untuk memperjelas keinginan yang ditulis dalam proposal.
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Contoh karya sastra yang termuat dalam buku. Foto PixabayGurindam merupakan salah satu karya sastra berbentuk puisi lama. Karya sastra ini berasal Tanah Tamil yang berada di India. Melisankan gurindam sama dengan ketika membaca puisi. Namun, ada beberapa kekhasan yang dimiliki gurindam dibandingkan dengan buku Mahir Berbahasa Indonesia Kelas 3 Program Bahasa oleh P. Tukan, 2006 107, gurindam adalah sajak yang setiap baitnya terdiri atas dua baris dan mengandung petuah atau nasihat. Kedua baris tersebut merupakan isi dan menunjukkan hubungan sebab di Indonesia mulai dikenal setelah masuknya para pedagang Gujarat. Gurindam Dua Belas adalah kesusastraan Indonesia yang cukup populer dan diciptakan oleh Raji Ali Haji. Raji Ali Haji adalah saudara sepupu Raja Ali yang menjadi Raja memiliki struktur dan bahasa khusus yang membedakannya dengan bentuk-bentuk karya sastra lainnya. Lantas, apa struktur dan bahasa yang digunakan gurindam? Simak penjelasan lengkapnya berikut menulis karya sastra berbentuk gurindam atau puisi lama. Foto PixabayStruktur dan Bahasa GurindamDirangkum berdasarkan buku Pasti Bisa Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VII terbitan Tim Ganesha Operation 2017 138Gurindam termasuk puisi lama yang ditulis pada zaman Melayu Klasik, adapun struktur-struktur yang menyusun sebuah gurindam, di antaranya meliputiIsi gurindam biasanya berupa nasihat-nasihat, filosofi hidup atau kata-kata baris tiap-tiap bait terdiri atas dua suku kata biasanya 10 hingga 14 suku kata dalam tiap-tiap berumus a-a. Biasanya sajak sempurna, tetapi banyak pula gurindam yang bersajak baris gurindam terdiri atas dua kalimat tunggal yang membentuk kalimat majemuk. Baris pertama merupakan sebab atau alasan, sedangkan baris kedua merupakan akibat atau balasan dari baris itu, bahasa yang digunakan gurindam harus menganut kaidah-kaidah tertentu. Penting untuk memerhatikan diksi pemilihan kata yang dapat dipahami dalam tiga bentuk, yaituSusunan kata-kata dalam gurindam tidak dapat diubah, meskipun perubahan itu tidak mengubah makna. Pengarang telah memperhitungkan secara matang susunan kata-kata tersebut. Jika diubah urutannya, keyakinan pada saat gurindam itu dibaca akan sebuah buku yang memuat karya sastra. Foto PixabayContoh GurindamBerikut salah satu contoh gurindam karya Raja Ali Haji, karya sastranya diberi nama Gurindam Dua Barang siapa mengenal Allah,suruh dan teganya ia Barang siapa mengenal diri,Maka telah mengenal akan Tuhan yang Barang siapa mengenal dunia,Tahulah ia barang yang Barang siapa mengenal akhirat,Tahulah ia dunia mudarat melarat.1. Barang siapa meninggalkan sembahyang,Seperti rumah tiada Barang siapa meninggalkan puasa,Tiadalah mendapat dua Barang siapa meninggalkan zakat,Tiadalah hartanya beroleh Barang siapa meninggalkan haji,Tiadalah ia menyempurnakan pengertian gurindam?Apa salah satu gurindam yang populer di Indonesia?Dari mana asal karya sastra gurindam?
Gurindam – Pengertian, Ciri, Jenis, Nilai, Cara dan Contoh – – Untuk pembahasan kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai Gurindam yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, ciri, jenis, nilai, cara dan contoh, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Pengertian Gurindam Gurindam merupakan suatu kata yang berasal dari bahasa sansakerta yang merupakan suatu puisi melayu tradisional dan berasal dari tamil yakni negara bharat . Gurindam dapat dianggap sebagai puisi terikat, rima yang burujung sama yakni a-a. Gurindam merupakan jenis puisi lama yang hanya terdiri dari dua baris di dalam satu baitnya . Pada baris yang pertama akan menyetakan tentang perbuatan dan yang ada dibaris ke dua merupakan suatu akibat yang ditimbulkan dari perbuatan tersebut. Maka baris yang ada di dalam gurindam memiliki hubungan sebab dan juga akibat. Pada umumnya gurindam dapat dipakai untuk dapat mengungkapkan suatu kebenaran atau dapat menyampaikan suatu nasihat. Karena adanya suatu pesan yang terkandung di dalamnnya maka di dalam masyarakat melayu gurindam dapat dianggap menjadi sejenis kata mutiara. Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi Penjelasan Syair Beserta Ciri, Jenis Dan Contohnya Berikut ini terdapat beberapa pengertian gurindam menurut para ahli, antara lain 1. Menurut Ismail Hamid 1989 istilah gurindam berasal daripada bahasa Sanskrit. Walaupun berasal daripada bahasa asing, tetapi dalam perkembangan puisi melayu, gurindam yang berkembang dalam tradisi lisam melayu mempunyai bentuknya tersendiri dan berlainan dengan gurindam dalam bahasa Sanskrit. ii. Menurut Raja Ali Haji Adapun gurindam itu, ialah perkataan bersajak akhir pasanganya, tetapi sempurna perkataanya dengan satu pasangannya sahaja, jadilah seperti sajak yang pertama itu syarat dan sajak yang kedua itu jadi seperti jawab” Sutan Takdir Alisjahbana, 1954. 3. Menurut Sutan Takdir Alisjahbana 1954 Menjelaskan nahawa pembentukan gurindam yang biasanya terjad daripada sebuah kalimat majmuk, yang dibahagikan menjadi dua baris yang bersajak. Tiap-tiap baris itu ialah sebuah kalimat, dan perhubungan antara dua buah kalimat itu biasanya ialah perhubungan anak kalaimat dengan induk kalimat. Jumlah suku suku kata tiap-tiap baris itu tidak ditentukan. Demikian juga rimanya tiada tetap. iv. Menurut Za’ba 1962 Gurindam merupakan puisi yang tidak mengandungi sukatan yang tetap. Puisi ini mengandungi fikiran yang bernas dan diubah dlam bahasa yang begitu indah untuk dinyayikan bagi tujuan hiburan. 5. Menurut Harun Mat Piah 1989 Menjelaskan lagi definisi gurindam berdasarkan bentuknya iaitu sejenis puisi Melayu Lama yang tidak tetu bentuknya sama ada terikat ataupun tidak. Bentuk yang terikat terdiri daripada dua baris serangkap, danm mengandungi tiga hingga enam patah perkataan dalam sebaris dengan rimanya a,a. Biasanya beberapa rangkap gurindam diperlukan untuk melengkapkan satu keseluruhan thought. Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi “Rima Dalam Puisi” Pengertian & Jenis – Contoh Ciri-Ciri Gurindam Adapun ciri-ciri gurindam yang diantaranya yaitu Gurindam memiliki dua buah baris pada setiap baitnya. Setiap baris terdapat ten-14 kata. Terdapat hubungan sebab-akibat pada tiap barisnya. Pada setiap baris memilki rima maupun saja A-A, B-B, C-C, D-D dan seterusnya. Isi kesimpulan atau maksud dari gurindam terdapat pada baris kedua. Isi keimpulan atau maksud berbentuk nasehat, filosofi, atau sebagainya. Jenis-Jenis Gurindam Adapun jenis-jenis gurindam yang diantaranya yaitu 1. Gurindam Berkait Gurindam berkait merupakan gurindam yang pada bait pertamanya memiliki hubungan dengan bait selanjutnya dan juga pada bait-bait seterusnya. Contoh Gurindam Berkait Hidup itu saling menghargai Bukan mengharap puji-puji Jika ingin punya teman banyak di kemudian hari Haruslah kita selalu menepati janji Jika tidak suka memberi Maka jangan suka memaki-maki Hidup itu harus saling mengerti Jika tidak ingin menyesal di kemudian hari Hidup memang penuh kejutan Tetapi kegagalan tetaplah menyakitkan Meskipun usaha telah maksimal Bukan berarti kamu sedang sial 2. Gurindam Berangkai Gurindam berangkai gurindam yang memiliki kata yang sama pada setiap baris pertama baitnya. Contoh Gurindam Berangkai Berburuk hati kepada teman Berburuk hati kepada lawan Jika kamu ingin hidup tenang Maka harus menghargai orang Bukalah pintu cinta dihatimu Bukanlah pintu cinta dimatamu Jika cinta itu untuknya Hendaknya kamu membuka mata Ketika bunga enggan merekah Ketika bunga enggan memerah Kabar hati engkau sedang gundah Pasti dia yang engkau pilah Nilai yang Terkandung dalam Gurindam Berikut ini terdapat beberapa nilai yang terkandung dalam gurindam, antara lain Nilai moral kehidupan manusia dengan diri sendiri yang meliputi kearifan, kesederhanaan, kejujuran, keberanian hidup, dan kewaspadaan hidup; Nilai moral kehidupan manusia dengan orang lain yang meliputi kesetiaan pada sesame manusia, kebersamaan hidup, dan penghormatan kepada orang lain; Nilai moral kehidupan manusia dengan tuhan yang meliputi kepercayaan kepada tuhan dan istiqomah. Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi Pengertian Cerita Fantasi Serta Jenis Dan Contohnya Lengkap Cara Memahami Isi Gurindam Agar lebih memahami isi gurindam, Anda dapat melisankannya, seperti halnya berbalas pantun. Dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat, Anda dapat melisankan gurindam itu dengan baik. Untuk melisankan sebuah gurindam dengan baik, ada baiknya kita memperhatikan aspek lafal, intonasi, dan ekspresi. Lafal merupakan cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa dalam mengucapkan bunyi bahasa. Menguasai aspek lafal ini, kita dituntut jelas dan lugas setiap mengucapkan bunyi-bunyi bahasa. Berikutnya, kita pun harus memerhatikan aspek intonasi. Intonasi adalah lagu bicara seseorang dalam melafalkan bunyi bahasa. Memahami aspek intonasi ini bermanfaat untuk penguasaan meninggikan dan merendahkan setiap mengucapkan bunyi bahasa. Sementara itu, aspek ekspresi itu untuk meningkatkan rasa pemahaman kita dalam menyampaikan sebuah gagasan. Penyatuan jiwa antara gagasan sebuah teks dan perasaan yang melisankannya, menjadikan terjadinya kesatupaduan makna yang utuh. Dengan demikian, memahami ketiga aspek tersebut bisa menjadi prasyarat untuk melisankan sebuah gurindam. Ketika Anda melisankan sebuah gurindam dengan memperhatikan ketiga aspek tersebut, Anda atau orang yang mendengarkan pembacaan itu akan mudah menjelaskan diksi, menyimpulkan isi, dan mengetahui kekhasan bentuk gurindam pada masanya. Diksi pemilihan kata suatu karya sastra itu bisa dipahami dalam tiga bentuk pembendaharaan kata; urutan kata word society; daya sugesti kata-kata. Sebagai contoh, lisankanlah gurindam berikut dengan memperhatikan penanda lafal dan intonasinya. Kurang pikir / kurang siasat/ tentu dirimu / kelak tersesat// Cahari olehmu / akan sahabat/ yang boleh / dijadikan obat// Dapatkah Anda menyimpulkan isi gurindam tersebut? Gurindam 1 berisi pesan bahwa jika kita melakukan suatu perbuatan tanpa didasari oleh ilmu, tentu kita akan terjerumus pada kesesatan. Adapun, gurindam 2 berisi pesan bahwa kita harus pandai-pandai mencari teman untuk dijadikan sahabat. Sahabat yang baik adalah yang mampu memberikan ketenangan dan menjadi “obat” manakala kita dalam kesusahan. Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa baris-baris dalam gurindam memiliki hubungan sebab akibat. Dengan demikian, diksi pilihan kata pada baris pertama mempunyai hubungan yang erat dengan diksi baris kedua. Contoh Gurindam Barang siapa tidak sembayang Ibarat rumah tidak bertiang. Dengan bapa jangan durhaka Supaya ayah tidak murka Cahari olehmu akan sahabat Yang boleh dijadikan obat Cahari olehmu akan abdi Yang ada baik sedikit budi Pada zaman dahulu kala Tersebutlah sebuah cerita Sebuah negeri yang aman sentosa Dipimpin sang raja nan bijaksana Negeri bernama Pasir Luhur Tanahnya luas lagi subur Rakyat teratur hidupnya makmur Rukun raharja tiada terukur Raja bernama Darmalaksana Tampan rupawan elok parasnya Adil dan jujur penuh wibawa Gagah perkasa tiada tandingnya Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi 17 Pengertian Puisi Menurut Para Ahli Terlengkap Gurindam 12 Jawi ڬوريندام دوا بلس merupakan puisi, hasil karya Raja Ali Haji seorang sastrawan dan Pahlawan Nasional dari Pulau Penyengat, Provinsi Kepulauan Riau. Pasal one Barang siapa tiada memegang agama, sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama. Barang siapa mengenal yang empat, maka ia itulah orang ma’rifat Barang siapa mengenal Allah, suruh dan tegahnya tiada ia menyalah. Barang siapa mengenal diri, maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari. Barang siapa mengenal dunia, tahulah ia barang yang terpedaya. Barang siapa mengenal akhirat, tahulah ia dunia mudarat. Pasal 2 Ini gurindam pasal yang kedua Barang siapa mengenal yang tersebut, tahulah ia makna takut. Barang siapa meninggalkan sembahyang, seperti rumah tiada bertiang. Barang siapa meninggalkan puasa, tidaklah mendapat dua temasya. Barang siapa meninggalkan zakat, tiadalah hartanya beroleh berkat. Barang siapa meninggalkan haji, tiadalah ia menyempurnakan janji. Pasal 3 Apabila terpelihara mata, sedikitlah cita-cita. Apabila terpelihara kuping, khabar yang jahat tiadalah damping. Apabila terpelihara lidah, nescaya dapat daripadanya faedah. Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan, daripada segala berat dan ringan. Apabila perut terlalu penuh, keluarlah fi’il yang tiada senonoh. Anggota tengah hendaklah ingat, di situlah banyak orang yang hilang semangat Hendaklah peliharakan kaki, daripada berjalan yang membawa rugi. Pasal 4 Hati kerajaan di dalam tubuh, jikalau zalim segala anggota pun roboh. Apabila dengki sudah bertanah, datanglah daripadanya beberapa anak panah. Mengumpat dan memuji hendaklah pikir, di situlah banyak orang yang tergelincir. Pekerjaan marah jangan dibela, nanti hilang akal di kepala. Jika sedikitpun berbuat bohong, boleh diumpamakan mulutnya itu pekong. Tanda orang yang amat celaka, aib dirinya tiada ia sangka. Bakhil jangan diberi singgah, itupun perampok yang amat gagah. Barang siapa yang sudah besar, janganlah kelakuannya membuat kasar. Barang siapa perkataan kotor, mulutnya itu umpama ketur. Di mana tahu salah diri, jika tidak orang lain yang berperi. Pasal 5 Jika hendak mengenal orang berbangsa, lihat kepada budi dan bahasa, Jika hendak mengenal orang yang berbahagia, sangat memeliharakan yang sia-sia. Jika hendak mengenal orang mulia, lihatlah kepada kelakuan dia. Jika hendak mengenal orang yang berilmu, bertanya dan belajar tiadalah jemu. Jika hendak mengenal orang yang berakal, di dalam dunia mengambil bekal. Jika hendak mengenal orang yang baik perangai, lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai. Pasal half dozen Cahari olehmu akan sahabat, yang boleh dijadikan obat. Cahari olehmu akan guru, yang boleh tahukan tiap seteru. Cahari olehmu akan isteri, yang boleh menyerahkan diri. Cahari olehmu akan kawan, pilih segala orang yang setiawan. Cahari olehmu akan abdi, yang ada baik sedikit budi, Pasal 7 Apabila banyak berkata-kata, di situlah jalan masuk dusta. Apabila banyak berlebih-lebihan suka, itulah tanda hampir duka. Apabila kita kurang siasat, itulah tanda pekerjaan hendak sesat. Apabila anak tidak dilatih, jika besar bapanya letih. Apabila banyak mencela orang, itulah tanda dirinya kurang. Apabila orang yang banyak tidur, sia-sia sahajalah umur. Apabila mendengar akan khabar, menerimanya itu hendaklah sabar. Apabila menengar akan aduan, membicarakannya itu hendaklah cemburuan. Apabila perkataan yang lemah-lembut, lekaslah segala orang mengikut. Apabila perkataan yang amat kasar, lekaslah orang sekalian gusar. Apabila pekerjaan yang amat benar, tidak boleh orang berbuat onar. Pasal 8 Barang siapa khianat akan dirinya, apalagi kepada lainnya. Kepada dirinya ia aniaya, orang itu jangan engkau percaya. Lidah yang suka membenarkan dirinya, daripada yang lain dapat kesalahannya. Daripada memuji diri hendaklah sabar, biar pada orang datangnya khabar. Orang yang suka menampakkan jasa, setengah daripada syirik mengaku kuasa. Kejahatan diri sembunyikan, kebaikan diri diamkan. Keaiban orang jangan dibuka, keaiban diri hendaklah sangka. Pasal 9 Tahu pekerjaan tak baik, tetapi dikerjakan, bukannya manusia yaituiah syaitan. Kejahatan seorang perempuan tua, itulah iblis punya penggawa. Kepada segaia hamba-hamba raja, di situlah syaitan tempatnya manja. Kebanyakan orang yang muda-muda, di situlah syaitan tempat berkuda. Perkumpulan laki-laki dengan perempuan, di situlah syaitan punya jamuan. Adapun orang tua yang hemat, syaitan tak suka membuat sahabat Jika orang muda kuat berguru, dengan syaitan jadi berseteru. Pasal x Dengan bapak jangan durhaka supaya Allah tidak murka. Dengan ibu hendaklah hormat supaya badan dapat selamat. Dengan anak janganlah lalai supaya dapat naik ke tengah balai. Dengan istri dan gundik janganlah alpa supaya kemaluan jangan menerpa. Dengan kawan hendaklah adil supaya tangannya jadi kapil. Pasal xi Hendaklah berjasa, kepada yang sebangsa. Hendaklah jadi kepala, buang perangai yang cela. Hendaklah memegang amanat, buanglah khianat. Hendak marah, dahulukan hujjah. Hendak dimalui, jangan memalui. Hendak ramai, murahkan perangai. Pasal 12 Raja mufakat dengan menteri, seperti kebun berpagarkan duri. Betul hati kepada raja, tanda jadi sebarang kerja. Hukum adil atas rakyat, tanda raja beroleh inayat. Kasihkan orang yang berilmu, tanda rahmat atas dirimu. Hormat akan orang yang pandai, tanda mengenal kasa dan cindai. Ingatkan dirinya mati, itulah asal berbuat bakti. Akhirat itu terlalu nyata, kepada hati yang tidak buta. Demikianlah pembahasan mengenai Gurindam – Pengertian, Ciri, Jenis, Nilai, Cara dan Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂 Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan
Masih ingatkah Sedulur pada karya sastra puisi dalam bahasa Republic of indonesia? Beberapa contoh jenis puisi yang bisa Sedulur ketahui diantaranya adalah syair, gurindam, dan puisi. Gurindam adalah jenis karya sastra yang terdiri dari dua baris berisi petuah atau nasihat. Jenis puisi lama ini terdiri dari dua bait dan setiap baitnya memiliki dua baris kalimat dengan rima yang sama menjadi satu kesatuan. Puisi lama ini memang cukup mirip dengan pantun karena memiliki kemiripan dalam penggunaan perumpamaan. Ingin tahu lebih banyak mengenai gurindam? Yuk, simak informasi lengkapnya disini. BACA JUGA Struktur Teks Hikayat Pengertian, Struktur, Kaidah & Contoh 1. Pengertian gurindam 2. Ciri-ciri gurindam 3. Jenis gurindam a. Gurindam berkait b. Gurindam berangkai 4. Persamaan dan perbedaan gurindam dengan pantun dan syair five. Fungsi karya sastra gurindam six. Contoh gurindam Tuliskan Aspek Kebahasaan Yang Digunakan Untuk Menulis Gurindam 1. Pengertian gurindam Unsplash Dikutip dari Wikipedia, istilah gurindam berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya adalah perumpamaan. Bahasa ii kemudian mulai berkembang pada saat agama Hindu mulai masuk ke wilayah Indonesia yang menggunakan bahasa Tamil di India. Salah satu jenis puisi Melayu lama ini terdiri dari atas dua baris dalam satu bait. Dalam baris pertama menyatakan sebuah perbuatan, sedangkan baris kedua menyatakan akibat yang ditimbulkan atas perbuatan tersebut. Puisi lama ini berasal dari India yang mempunyai makna suatu sajak dua baris yang satu untai, seperti pantun kilat. Menurut Kamus Besar Bahasa Republic of indonesia, arti dari istilah ini adalah sajak dua baris yang didalamnya mengandung nasihat dan petuah. Contohnya adalah baik-baik dalam memilih kawan, salah-salah bisa menjadi lawan. Hal ini sama seperti karya sastra lainnya, karena bertujuan sebagai sarana hiburan dan pendidikan. 2. Ciri-ciri gurindam Unsplash Sebagai satu dari banyak bentuk karya sastra, ciri-ciri gurindam adalah tidak terdapat dalam bentuk yang lainnya. Beberapa ciri khasnya adalah sebagai berikut Mempunyai dua buah baris pada setiap baitnya. Terdapat hubungan antara sebab akibat dalam setiap barisnya. Setiap barisnya memiliki 10 hingga fourteen kata. Setiap barisnya mempunyai rima maupun sajak A-A, B-B, C-C, D-D dan seterusnya. Kesimpulan isi gurindam atau maksudnya terdapat pada baris kedua. Maksud atau isi kesimpulannya memiliki bentuk filosofi, nasehat, dan lain sebagainya. 3. Jenis gurindam Unsplash Karya sastra puisi lama ini mempunyai dua jenis yang perlu diketahui, yaitu gurindam berkait dan berangkai. Supaya bisa mengetahui lebih lanjut dan tidak bingung untuk membedakannya, langsung saja kupas satu persatu berikut ini a. Gurindam berkait Jenis gurindam yang pertama adalah mempunyai teks berkait antara baris satu dan dua. Jenis ini juga ditandai dengan adanya kata yang sama dalam baris pertama dan tiap baitnya. Ini menjadikannya lebih berima seperti puisi, namun memiliki struktur yang mirip dengan pantun. Berikut contoh gurindam adalah yang dikutip dari liputan6 Siapa yang enggan sesat dunia akhirat Maka cepat-cepatlah bertaubat sebelum terlambat. Jika segera bertaubat sebelum akhir zaman Maka akan mendapatkan yang namanya selamat. Apabila tidak suka memberi Maka janganlah suka mencaci. b. Gurindam berangkai Berbeda dengan berkait, gurindam ini mempunyai kata yang sama dalam setiap dua baris. Jadi, kata awal juga memiliki kesamaan selain bunyi konsonannya. Jenis ini ditandai dengan tutur yang sama dan berkaitan dari allurement pertama sampai seterusnya. Tidak seperti pantun yang pada setiap baitnya tidak berkaitan. Justru, jenis yang satu ini lebih menekankan keterkaitan. Sehingga, pesan dapat tersampaikan menjadi lebih dalam. Berikut contoh jenis berangkai dikutip dari liputan6 Lakukan saja apa yang menurutmu benar Lakukan saja apa yang menurutmu pantas. Hidup hanya bergantung pada hati Karena hidup hanya sesaat dan kemudian mati. Bukalah pintu cinta dihatimu Jangan pintu cinta dimatamu. BACA JUGA eight Contoh Geguritan Bahasa Jawa Berbagai Tema Terlengkap 4. Persamaan dan perbedaan gurindam dengan pantun dan syair Unsplash Setelah mengetahui apa itu gurindam dan contohnya, berikutnya adalah persamaan dan perbedaannya dengan syair dan pantun. Berdasarkan bentuknya, puisi lama ini hampir sama dengan karmina dan pantun kilat. Yang membedakan adalah karmina terdiri dari sampiran dan isi, sedangkan puisi lama dari India ini tidak memiliki sampiran. Kedua barisnya merupakan kalimat yang mempunyai hubungan sebab akibat dan isinya berupa peringatan dan nasihat supaya manusia bisa hidup dengan lurus dan jujur. Puisi lama ini juga mempunyai sedikit kemiripan dengan syair, yaitu tidak ada sampiran. Akan tetapi, syair terdiri dari empat larik atau baris dan memiliki isi berupa rangkaian cerita. Sementara itu, gurindam cuma terdiri dari dua baris dan antar bait yang tidak selalu memiliki kaitan atau tidak berupa rangkaian sebuah cerita. five. Fungsi karya sastra gurindam Unsplash Karya sastra gurindam adalah puisi lama yang dibuat secara khusus serta mendalam. Pastinya, setiap karya sastra memiliki fungsinya dan karakteristik tersendiri. Fungsi dari karya sastra lama ini lebih mengarah pada kebaikan dan menghindari dari keburukan. Seseorang yang membacanya akan mendapatkan fungsi secara intelektual darinya. Berikut adalah beberapa fungsinya yang dapat Sedulur pahami. Menghibur manusia. Sebagai sebuah karya sastra, fungsi pertamanya adalah untuk mendidik jiwa manusia supaya menjadi lebih baik lagi. Selain itu, fungsi lain dari puisi lama ini juga sebagai media hiburan, lho. Tema yang memiliki latar belakang “kasmaran” kebanyakan sangat menghibur para pembacanya. Hal ini disebabkan karena disana diperlihatkan bagaimana konyolnya seseorang ketika sedang jatuh cinta. Menyampaikan dakwah agama. Adanya puisi ini membuat para penceramah lebih mudah lagi untuk menyebarkan ajaran agama. Agama manapun yang memiliki tujuan supaya manusia bisa melakukan berbagai kebaikan dan selalu menghindari keburukan yang dilarang. Mendidik jiwa. Keaslian sebuah karya sastra diimbangi dengan penghayatan hidup dan secara otomatis akan mendidik jiwa, baik penulis maupun pembacanya. Sebagian besar karya sastra ii memiliki fungsi mendidik sisi kejiwaan manusia, disamping berupa petuah agama. Merekam kondisi sosial masyarakat. Kreativitas yang dimiliki bisa merekam kondisi sosial masyarakat dan menjadikan puisi lama ini berfungsi untuk mengamati kondisi budaya dan sosial dalam bermasyarakat. Puisi ini bisa merekam segala kejadian dalam berbagai kalimat yang pendek. six. Contoh gurindam Unsplash Berikutnya, kita akan membahas contoh gurindam agama yang dulunya pernah dibuat oleh para sastrawan. Salah satu karya sastra yang terkenal adalah karya Raja Ali Haji. berikut adalah gurindam 12 pasal karya beliau Barang siapa tidak memegang agama. Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama. Barang siapa mengenal yang empat. Maka ia itulah orang ma’rifat. Barang siapa mengenal Allah, suruh dan tegahnya tiada ia menyalah. Barang siapa mengenal diri, maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari. Barang siapa mengenal dunia, tahulah ia barang yang terpedaya. Barang siapa mengenal akhirat, tahulah ia dunia melarat. Bisa disimpulkan bahwa gurindam adalah sebuah karya sastra lama yang isinya berupa nasihat atau petuah bermanfaat. Karya sastra yang satu ini memang sudah jarang terdengar. Maka dari itu, Sedulur harus memahaminya supaya bisa menambah pengetahuan. Semoga bermanfaat! Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli diAplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinyadi sini sekarang.
tuliskan aspek kebahasaan yang digunakan untuk menulis gurindam